Senin, 12 Juli 2010

Membangun Komunitas IT di Pedesaan

Categories: ,

Kesan kalau daerah pedesaan gagap teknolgi berusaha dikikis oleh beberapa mahasiswa ITS ini. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Mahasiswa (PKMM), lima mahasiswa dari beragam jurusan ini menggagas sebuah program untuk memperkenalkan aplikasi dunia IT. Mereka berharap potensi daerah pedesaan bisa lebih terberdayakan dengan teknologi yang lebih praktis dan efisien, terutama bidang pertanian.



Kampus ITS, ITS Online - Ide pembuatan PKM ini berawal dari informasi salah satu koran yang menceritakan kondisi sebuah desa yang telah memiliki jaringan Wi-Fi namun masih minim pemanfaatannya. Desa itu terletak di kecamatan Krembung, Sidoarjo. “Saat itu mas Afif (Ketua Tim,red.) sudah memilki ide untuk memanfaatkan jaringan Wi-Fi yang ada. Sebelumnya diikutkan PKM draft tentang wacana ini juga sudah disetujui untuk dilakasanakan,” tutur Diana Alia, salah satu anggota tim.

Padahal, lanjut Diana dengan adanya Wi-Fi di sana, seharusnya mampu memudahkan masyarakat dengan penggunaan teknologi informasi. “Misalkan dari hasil pertanian asli desa akan lebih efektif jika dipasarkan secara online dari pada dijual langsung ke Tengkulak dengan harga di bawah pasar,” ungkapnya.

Berangkat dari keprihatinan ini, tim PKM yang beranggotakan Afif Zuhri, Bayu Wicaksono, Saad Ahyat Hasan, Siti Aisyah dan Vivin Violita ini akan membangun sebuah komunitas IT yang nantinya bisa bermanfaat untuk desa itu sendiri. “Kegiatan ini kita tujukan pada masyarakat umum serta perangkat desa yang ada,” katanya.

Untuk mewujudkan hal ini, akan diadakan pelatihan selama tiga bulan ke depan sesuai dengan kebutuhan peserta. Dari hasil survey lapangan yang telah mereka lakukan ternyata masih banyak masyrakat yang belum mengerti bagaimana cara penggunaan Ms Word, Ms Excel serta penggunaan email. “Dari hasil questioner yang telah kami sebarkan, pelatihan akan kita buat sesuai dengan kebutuhan mereka,” ulas Vivin Violita menimpali.

Oleh karena itu, pelatihan tentang aplikasi standar lebih diutamakan dan akan ditambah dengan beberapa kegunaan internet. “Ke depan akan kami buatkan semacam kaskus untuk dijadikan lahan pemasaran dari produk asli daerah mereka,” tutur Vivin.

Karena luasnya cakupan dunia maya dan juga program ini diperuntukkan bagi khalayak umum, tak lupa tim ini akan membentuk sebuah proteksi agar hasil pelatihan nantinya tidak disalahgunakan. “Tentunya kita tidak mengingikan internet yang ada disalahgunakan misalkan dengan mengakses situs-situs porno,” ungkap Diana.

Dalam pelaksanaannya, tidak ada masalah yang berarti terhadap penyediaan dan pembiayaan Wi-Fi yang ada. Hal ini dikarenakan setiap desa hanya dikenakan biaya 2,5 juta untuk satu tower Wi-Fi yang ada. Yang menjadi kendala yang cukup berat adalah minimnya jumlah komputer yang tersedia. “Kami harus meminjam dari masing-masing desa dan akhirnya waktu Technical Meeting kemarin rata-rata kita dapatkan pinjaman 2 komputer tiap desa,” pungkasnya. (hoe/yud)

Sumber : Website ITS

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "Membangun Komunitas IT di Pedesaan"

Posting Komentar